‘Itu Celine, ada apa dia menelponku.’ Lizy membatin saat dia bertanya-tanya dalam hatinya. Dia meletakkan ponsel di telinga saat suara seseorang terdengar di ujung telepon. “Lizy! Bisakah kau datang ke bar sekarang?” Dia tidak ingin terjebak lagi jadi dia menjawab dengan hati-hati, “Bisakah kau mengatakan mengapa aku harus ke bar? Apakah itu sangat penting?” “Ada yang ingin kutunjukan padamu. Datanglah!” Celine membujuknya dengan seringai licik di balik telepon. Karena diliputi dengan rasa penasaran, Lizy mengangguk saat dia menjawab, “Oke. Kirimkan alamatnya, aku akan segera datang sekarang.” Begitulah panggilan berakhir. Lizy pergi ke alamat yang dikirimkan oleh Celine. Dia melihat Celine bersama teman-temannya di ujung ruangan itu saat dia melangkah ke ruangan itu. Wanita yang