Minzy berdiri di depan ruang kerja Marvi yang berada tepat di samping kamar mereka dengan membawa segelas s**u coklat di tangan kanannya. "Okay, jangan marahan terus, saatnya akur." Minzy pun membuka pintu ruangan tersebut dengan perlahan. Kemudian berjalan menghampiri Marvi yang sedang berbincang lewat telpon dengan menghadap keluar jendela. Minzy mengusap punggung Marvi pelan, memberi tanda keberadaannya. Marvi pun berbalik, ia tersenyum melihat Minzy yang datang menemuinya dengan segelas s**u di tangan. Lalu ia meraih tengkuk Minzy dan mengecup bibir istri manisnya itu sekilas tanpa menjauhkan ponsel dari telinganya. "Susunya aku simpan di meja," Ucap Minzy. Marvi mengangguk, kemudian menjauhkan ponselnya sebentar. "Makasih sayang," Ucapnya dan kembali fokus pada perbincangan ber