Bab 34. Telepon Asing

1161 Kata

“Ya, sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati,” balas Dewa yang entah kenapa jadi gamang saat menyinggung Reyna. Sander mengulum senyumnya sambil manggut-manggut, memandang wajah Dewa yang berubah, dan dia tahu Dewa yang pasti sedang gamang. “Pantas saja kamu nggak bisa menolaknya bercinta malam itu.” “San.” “Haha, cantik sekali dia, dia tipeku, Men. Mungil, cekatan, mata yang indah. Aku bisa bayangkan kamu bercinta dengannya penuh napsu semalaman itu.” “F**k you.” Sander semangat menertawai Dewa. “Dibanding dengan Anggi? Kurus tak bertulang dan kering kerontang. Yang ini pasti lebih menggoda dan juicy.” Dewa mengerlingkan mata malas. Sander terkadang memang sering menggodanya dengan percakapan mes*m, tapi saat ini dia tidak sedang b*******h bercanda. “Belum lagi sikap angkuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN