Zafran memakai pakaiannya, dan dia menatap pada Elmera yang duduk di atas ranjang dengan menggunakan pakaian tidur. Jangan mengira kalau mereka sudah melakukan hubungan badan, dan itu belum terjadi sama sekali, dan malahan Elmera belum mau melakukannya. Dan Zafran hanya mengalah saja.
“Kau mau ke kantor?” tanya Elmera memainkan kukunya, dan dia menatap pada Zafran yang menatap dirinya balik.
Pria itu mengangguk, dan di melihat pada Elmera yang sedikit mengakang, dan dia bisa melihat paha gadis itu yang ada di depan matanya. Zafran tidak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh Elmera sekarang, dan dia seperti menggoda dirinya sekarang, dan katakan saja dia memang tergoda, dia mau melakukan sesuatu pada Elmera, namun dia harus menahan itu.
Zafran berjalan mendekati Elmera, dan dia mengukung Elmera sehingga Elmera berada di bawahnya sekarang. “Kau mau menggoda diriku?” tanya Zafran menyeringai, dan tangan Zafran mulai menyentuh paha mulus Elmera membuat Elmera mengeram dan menahan desahannya, ketika jari jemari Zafran mengusap bagian intimnya yang masih terbalut celana dalam.
“Kau anggap saja seperti itu. Bukankah kita sudah menikah, dan boleh berhubungan intim. Dan aku tidak salah menggoda suamiku sendiri,” ucap Elmera mengalungkan tangannya di leher Zafran, dan dia menatap pada wajah tampan Zafran, yang amat tampan dan menggoda sekali.
“Kau sangat tampan. Dan pantas saja wanita di klub malam it uterus menggoda dirimu, dan mau melakukannya dengan kamu. Karena kamu bukanlah orang yang buruk untuk dibawa mandi keringat dan membasahi ranjang dengan berbagai gaya,” ucap Elmera sensual dan dia menjilat cuping Zafran.
Zafran mendengarnya mengeram, dan dia menatap pada Elmera dan tersenyum tipis. Dan tangan wanita itu sekarang sudah mengusap rahang Zafran dengan lembut, membuat Zafran merasakan tangan mulus Elmera mengeram, dan dia mau melakukan sesuatu pada wanita itu sekarang. Dan dia menatap pada Elmera mendorong dirinya, dan sehingga Zafran menjauh dari Elmera sekarang.
“Kau pergi bekerja sayang. Agar dirimu tambah kaya raya, dan kau bisa memiliki banyak uang untuk membiayai anakmu sendirian nantinya,” ucap Elmera beranjak dari tempat duduknya, dan di berjalan menuju kamar mandi.
Tangan Zafran mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Elmera pada dirinya. Dia tidak akan merawat anaknya sendirian nantinya, dan dia akan membuat Elmera itu jatuh cinta pada dirinya dan terpikat padanya.
Zafran keluar dari dalam kamar, dan dia berjalan menuju meja makan. Dan duduk di kursi meja makan, dan dia mengambil sarapannya. Dan dia menunggu kedatangan dari Elmera, bagaimanapun dia mau sarapan ditemani oleh Elmera, walau pernikahan ini pernikahan kontrak. Namun selama perjanjian mereka, mari laksanakan pernikahan ini seperti pernikahan sungguhan.
“Kau belum memulai sarapanmu? Kenapa? Kau menunggu istrimu yang cantik ini?” tanyab Elmera penuh percaya diri sembari mengibaskan rambutnya kebelakang.
Zafran yang mendengarnya berdecak malas, dan dia menatap pada gadis itu yang sudah duduk di kursinya, dan Zafran memulai sarapannya. Dia akui Elmera itu gadis yang amat cantik. Selama ini dirinya sudah sering bermain wanita sana sini. Dan dia belum pernah melihat wanita secantik Elmera.
Tapi disayangkan. Tingkah laku Elmera tidak secantik apa yang diharapkan. Gadis itu amat sombong. Keras kepala. Sering tidak memiliki hati. Dan yang terpenting kenapa dia bisa jatuh cinta dengan gadis seperti ini? Seharusnya dia mencari gadis lemah lembut dan bisa diatur. Bukan malah dirinya yang diatur.
Namun hati tidak ada yang tahu akan berlabuh pada siapa, dan dia mencintai Elmera. Dulu dirinya melihat Elmera amat rapuh. Dan beberapa kali Elmera akan bunuh diri, namun setelah dekat dengan Elmera dia yang mau mendorong wanita itu bunuh diri rasanya.
Ah jangan! Nanti dia malah menjadi duda. Duda baru saja menikah dan sudah kehilangan istri saja. Tidak bisa. Dia sudah memiliki berbagai rencana dalam otaknya, kalau dia akan membuat Elmera jatuh cinta pada dirinya. Dan dia harus semangat.
“Percaya diri sekali. Bisa tidak kalau kau tidak usah percaya diri sekali?” tanya Zafran, dan dia menatap pada Elmera yang tersenyum.
“Tidak bisa. Percaya diri itu kewajiban. Aku memang cantik sekali. Kau tidak tahu saja, kalau banyak lelaki yang mau menikah dengan diriku. Dan Pangeran Dubai saja ada yang mau dengan diriku, kau beruntung memiliki istri yang cantik seperti aku.” Jawaban penuh kesombongan itu di dengar oleh Zafran.
Zafran memutar bola matanya malas. Dan dia tidak peduli dengan Pangeran Dubai. Atau Panggeran lainnya. Dia yang menjadi suami Elmera sekarang, dan dialah pemenangnya. Dan dia akan menjadi pemenang sesungguhnya nanti.
“Aku tidak peduli. Dan kapan kita akan melakukan hubungan intim?” tanya Zafran.
Elmera yang mendengar itu tertawa kecil, dan sepertinya Zafran sungguh tidak sabaran sekali. Dan dia meletakkan tangannya di dagunya. “Kamu tidak sabaran sekali sayang. Aku masih dalam masa datang bulan. Dan aku bukan perempuan yang mau melakukannya saat datang bulan sekalipun, dan kau harus menahannya,” ucap Elmera, dan kembali melanjutkan makan makanannya.
Zafran yang mendengarnya menghela napasnya kasar, dan dia tadi tidak sadar kalau dirinya mengusap milik Elmera, dan dia tahu kalau ada pembalut yang super tipis. Dan kenapa dia seperti pria m***m seperti ini.
“Kalau kau sudah siap datang bulan, kau harus mengatakannya padaku, dan aku mau segera melakukannya. Dan kau jangan berani mengelak Elmera. Kau istriku. Di dalam perjanjian kita bisa melakukan hubungan intim,” ucap Zafran, menegaskan Elmera untuk tidak mengelak dari kewajibannya.
Elmera tertawa kecil. “Tanpa kau beritahupun, aku sadar dengan perjanjian pernikahan itu. Dan kau tidak perlu khawatir, aku akan mengatakan padamu kalau aku sduah siap datang bulan. Pergilah bekerja! Cari uang yang banyak!” ucap Elmera mengusir Zafran.
Zafran mendengarnya mendengkus, dan dia pergi dari hadapan Elmera tanpa mengatakan apa pun lagi. Dan Elmera hanya bisa memerhatikan punggung Zafran yang mulai menghilang. Lalu dia menghela napasnya kasar, apakah keputusannya untuk menikah kontrak ini sudah tepat?
“Aku membenci semuanya. Dan aku benci semua lelaki dan termasuk ayahku sendiri!” ucap Elmera dan dia tidak mau memakan makanannya lagi, dan dia memilih untuk menatap makanan itu dengan tatapan kosongnya, dan tidak ada gairah di dalam hidupnya sama sekali.
Tidak ada yang tahu bagaimana hidupnya sekarang. Bagaimana dia memasang berbagai topeng setiap harinya. Dan bagaimana dia harus ke dokter ketika semuanya kambuh. Dunia ini memang sialan. Dan Tuhan sering mengejek hidupnya ini. Dia membenci dunia ini dan juga hidupnya sendiri.