11

1299 Kata
Alisa P.O.V "Akhirnya kamu pulang. Kakak kangen sama kamu." Kata Ka Umar saat aku sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Setelah hampir dua tahun aku ga pulang ke Jakarta, akhirnya aku pulang karna acara pernikahan Ka Zayyan. Saat ini kuliah ku sudah semester 3. Aku mengajukan program aksklelarasi dan lolos. Alhasil, aku akan kuliah hanya sampai semester enam. Dan setelah itu aku akan langsung mencari pekerjaan. "Iya lah tau kok kalo Lisa emang ngangenin." Kata ku seraya tertawa. "Dasar. Oh iya ini Bli Kadek ya?" Tanya Ka Umar yang ku jawab anggukan. "Saya, Umar. Kakaknya Alisa. Terima kasih Bli sudah mau menjaga adik saya yang ngeselin ini." Kata Ka Umar. "Jahat ish adeknya dibilang ngeselin." Kata ku yang membuat Ka Umar dan Bli Kadek tertawa. "Dan ini, Darka? Am I Right?" Tanya Ka Umar. "Iya, kak. Saya Darka." Kata Darka bersalaman dengan Ka Umar. "Yaudah kalau begitu saya akan mengantar kalian ke apartment dulu. Karna acara pernikahan masih dua minggu lagi, jadinya Alisa diberi tugas kakak-kakak nya untuk mengurus sisa keperluan akad dan resepsi. Jadinya kalian bisa di apartment Rafka dulu sampai acara pernikahan selesai." Kata Ka Umar. "Okay kak. Ayo deh Lisa ga sabar mau ketemu Ka Zayyan sama Bang Rafka." Kata ku tersenyum. ??? "Lisa!! Ya ampun gw kangen banget sama lo!!" Kata Disha dan Kirana seraya memeluk ku. "Gw juga kangen guys sama kalian." Jawabku seraya memeluk mereka. "Ekhem!" Deheman Darka membuatku teringat kalau aku belum memperkenalkan Darka ke dua sahabat ku ini. "Siapa tuh Lis? Pacar?" Tanya Disha yang membuatku langsung memukul tangannya pelan. "Gw Darka, calonnya Lisa." Kata Darka yang membuatku tercengang tapi aku juga senyum hehehehe. "Gw Disha ini Kirana. Kami sahabatnya Lisa." Kata Disha. "Tau kok, Lisa sering cerita tentang kalian." Kata Darka tersenyum. "Eeuumm, Lis. Berarti lo sama Gerald itu ga ada apa-apa?" Tanya Disha yang ku jawab dengan mengangkat kedua bahu ku pertanda aku mengatakan tidak tahu menahu. "Ga usah dibahas." Kataku cuek. "Iya deh. Eh iya btw yang belum fitting baju tuh tinggal kita bertiga. Besok kita fitting ya. Kita bertiga jadi bridesmaid nya Ka Zulfa." Kata Disha yang ku jawab anggukan. Aku melihat Kirana yang sedang mengobrol dengan Darka. Mereka terlihat sedang mengobrol kadang sesekali Darka menatap ku dan tersenyum. ??? "Lisa, Bli sama Darka duluan ya. Makasih lho udah antar ke apart. Semoga pernikahannya lancar ya." Kata Bli Kadek. Saat ini, aku sedang mengantar Bli dan Darka ke apartment Bang Rafka. Mereka akan tinggal disana selama dua minggu sampai pernikahan selesai. "Iya, Bli. Sama-sama. Kalau begitu Lisa duluan ya." Kata ku yang dijawab anggukan Bli Kadek serta senyuman Darka. Aku segera menaiki lift untuk turun ke lobby dan menuju ke parkiran untuk mengambil mobil ku. Saat aku sudah keluar dari apartment, dari jauh aku melihat ada banyak orang yang mengerubungi sesuatu di pinggir jalan. Aku langsung memarkirkan mobil ku dan berlari ke kerumunan orang itu. "Ada apa ya, Pak?" Tanya ku. "Ada kecelakaan neng." Kata si bapak yang ku tanyai. Saat aku menyibak kerumunan ini, aku terkejut melihat korban dari kecelakaannya. "B-bang Gerald? Bang! Bangun bang!!" Kata ku seraya memangku kepalanya di paha ku lalu menepuk pipi nya. Bang Gerald pingsan. "Dia kayaknya pingsan, neng. Tadi mobilnya nabrak pohon itu." Kata salah satu ibu-ibu. Aku melihat wajahnya, memar. Apa dia abis berantem ya? "Bapak-bapak, tolong angkat dia ke mobil saya ya. Biar saya yang bawa dia ke rumah sakit." Kata ku. Empat orang bapak-bapak menggotong Bang Gerald memasuki mobil ku. Akupun segera berterima kasih kepada mereka, dan langsung menancap gas menuju rumah sakit. Aku mencium bau alkohol yang menyengat. Aku langsung aja menyemprotkan pewangi ruangan untuk menutupi bau alkoholnya. "Alisa, kamu dimana sayang? Abang butuh kamu." Kata Bang Gerald. Kayaknya dia meracau saat ini. Aku menatap wajah Bang Gerald dan tanpa terasa, aku mulai menangis. Apa salah yah keputusanku ninggalin dia? ??? Setelah sampai di rumah sakit, dan Bang Gerald udah dapat perawatan. Aku mencoba menghubungi keluarganya. Aku melihat ada satu nomor yang dinamakannya 'kesayangan'. Saat aku melihat nomornya, ternyata itu nomor ku. Aku langsung mencari kontak keluarganya dan setelah ketemu, dan memberi tahu apa yang terjadi mereka segera kesini. "Abang tau abang salah, Lisa. Tapi kenapa kamu ninggalin abang?" Racau Bang Gerald yang membuatku semakin menundukan kepala ku. "Bang, abang sadar dulu ya." Kata ku seraya menggenggam tangannya. Aku tau ini salah tapi sekali ini aja aku bisa genggam tangan dia walau aku tau, ini ga akan jadi hak aku selamanya. "Lisa, kamu dimana?" Racau Bang Gerald yang membuatku mulai menangis. "Lisa, abang ga bisa kalau ga sama kamu." Racaunya lagi. Ga lama kemudian, satu orang masuk ke dalam kamar rawat Bang Gerald. Kayaknya ini mama nya. "Terima kasih ya kamu sudah menolong anak saya." Kata mamanya Bang Gerald. Saat aku mau pergi, ada satu tarikan di tanganku. Ternyata tangannya Bang Gerald yang masih menggenggam tangan ku. "Lisa, jangan pergi." Racau Bang Gerald. "Maafin anak saya ya. Sebentar saya coba untuk ngelepasinnya." Kata mamanya Bang Gerald. Dia belum kenal aku, makanya dia ga tau kalo aku Lisa. "Nama kamu siapa? Kok muka kamu kayak ga asing ya. Saya kayak pernah liat di eeeuumm ah iya di kamar anak saya." Kata mamanya Bang Gerald. "Saya, Lisa." Jawabku singkat yang membuat mamanya Bang Gerald langsung memeluk ku dan mulai menangis. "Maafin tante sayang. Tante malah berusaha misahin kalian. Tante ga mau anak tante ngelepas kepercayaannya karna cinta sama manusia bukan karna tuhan." Kata mamanya Bang Gerald seraya memeluk ku. "Kamu disini ya, Lisa. Gerald butuh kamu. Dia kalut pas tau kamu pergi dari Jakarta. Dia mulai mabuk. Bahkan bikin perempuan yang tante jodohin sama dia, sampai nyerah. Dia cinta sama kamu sayang." Kata Mamanya Bang Gerald seraya menangis. "Tan, Lisa cinta sama dia. Tapi Lisa ga akan bisa narik umat tuhan untuk ikut agama Lisa demi cinta. Lisa mau dia yang cinta ke tuhan Lisa dulu baru dia bisa masuk secara suka rela. Lisa ga akan ambil dia dari tuhannya, Tant. Dosa bagi Lisa kalo bikin dia masuk ke agama Lisa karna terpaksa." Kata ku seraya menangis. "Tante udah salah nilai kamu. Maafin tante sayang." Kata Mamanya seraya memeluk ku. Aku menganggukan kepala ku dan memeluknya. "Cinta Lisa ke dia ga sebesar cinta tuhannya ke dia." Kataku seraya menatap Bang Gerald. "Kamu kemana selama ini?" Tanya mamanya. "Lisa ke Bali. Lisa tinggal disana sekarang. Alasan utamanya ya Lisa mau ngelupain Bang Gerald." Kata ku seraya menatap Bang Gerald sendu. "Apa kamu udah ngelupain dia?" Tanya mamanya yang ku jawab gelengan. "Kalau Lisa udah bisa, Lisa ga akan nangis liat keadaan dia sekarang." Jawabku. "Kenapa kamu bisa nerima Gerald?" Tanya mama nya. "Sebenernya Lisa bingung sih ngejelasinnya gimana. Yang pasti, dalam pemikiran Lisa semua agama itu benar. Semua agama nyembah satu tuhan yang sama tapi beda penyebutan dan caranya aja." Kata ku seraya tersenyum. "Tante waktu itu ngelarang Gerald ngejalin hubungan sama kamu karna tante takutnya kamu maksa dia. Tapi baguslah sekarang tante tau kalau kamu ga akan bawa dampak aneh-aneh buat dia. Maafin tante ya." Kata mamanya yang ku jawab anggukan. Aku melihat tangannya Bang Gerald bergerak. Dia mulai sadar! Aku langsung menghampirinya dan menatap mata nya yang mulai terbuka. "Tant, nih udah sadar." Kata ku. "Syukurlah. Gerald, bangun. Nih liat siapa yang nolong kamu! Orang yang kamu cari ada didepan kamu." Kata mamanya. Bang Gerald mulai menatapku lalu mengangkat tangannya. Aku menggenggamnya dan membiarkannya mengelus pipi ku. "Ini kamu, Lisa?" Tanya nya yang ku jawab anggukan. Bang Gerald menangis dan mengelus pipi ku. "Akhirnya, Ma. Cantik aku udah balik ke aku." Kata nya yang membuatku menangis. "Maaf ya bang. Lisa ga maksud bikin abang begini. Lisa cuman berusaha ngelupain abang." Kata ku. "Jangan lupain abang. Abang ga akan sanggup kalo itu kejadian sama kita." Katanya yang ku jawab anggukan. Dan jadilah hari ini aku menjaga Bang Gerald sama mama dan adiknya yang bernama Maria sampai malam.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN