12

816 Kata
Alisa P.O.V "Gimana yang ini?" Tanya Disha memperlihatkan gaun merah yang dia pilih. Gaun ini cukup simple dengan roknya yang ngebentuk kaki nya. Detail nya juga ga begitu banyak sih. "Cocok tuh Dis." Kata Kirana yang ku jawab anggukan. "Hooh nanti lo tinggal pake kerudung merah atau cream atau enggak putih juga bagus kok." Kata ku. "Nah giliran lo nih Kir. Gih sana cobain pilihan lo!" Kata ku. "Sip." Jawabnya. Aku masih memilih gaun yang ingin ku pakai. Pandanganku tertuju ke gaun merah satin yang keliatan simple tapi aku suka gitu. Aku langsung mengambilnya dan tersenyum. "Gimana menurut lo?" Tanya ku meminta pendapat Disha. "Bagus tuh. Lo pakai ini aja." Kata Disha yang ku jawab anggukan. Ga lama kemudian, Kirana keluar dengan memakai gaun merah berlengan panjang yang memiliki pita di pinggang nya. "Bagus nih. Fiks! Lo pakai yang ini aja. Cocok sama muka lo yang kalem." Kata Disha. "Okay. Gih Lisa lo cobain!" Kata Kirana yang ku jawab anggukan. ??? Aku keluar menggunakan gaun pilihan ku lalu memperlihatkan ke sahabat ku. "Anjir lo malah kayak penganten yang mau acara henna!!" Kata Kirana heboh. "Iya. Apakah ini pertanda kalau sebentar lagi lo berjodoh??" Kata Disha yang membuatku tertawa. "Jangan dulu, pendidikan gw masih lama." Jawabku seraya tertawa. "Gw yakin deh Gerald pasti klepek-klepek kalo ngeliat lo begini." Kata Kirana yang membuatku terdiam. "Hubungan lo sama dia sekarang gimana?" Tanya Disha. "Kemaren gw ketemu mama sama adiknya. Respons mereka baik kok. Tapi ya mereka ngelarang gw awalnya karna mikir gw bakalan maksa Gerald masuk agama kita. Pas gw jelasin pelan-pelan, mereka ngerti. Dan akhirnya ya baik lah sama gw." Kata ku menjelaskan. "Terus Darka gimana?" Tanya Disha. "Gw sama dia ga pacaran. Dia ngajak gw serius. Makanya gw bingung." Kata ku menundukan kepala ku. "Saran gw, selama belum ada hubungan sih gapapa masih bebas. Tapi inget, lo harus bisa ngebatesin diri biar ga ngasih mereka harapan." Kata Kirana yang ku jawab anggukan. ??? "Gimana Lisa? Kamu lebih suka desain yang mana buat akad?" Tanya Ka Umar. Saat ini aku berada ditempat pemilihan dekorasi untuk pernikahan. "Buat akad kan di dalem hotel. Jadi yang agak mewah dikit gapapa lah yah. Yang ini aja, kak." Kata ku seraya menunjuk satu desain yang menurut ku bagus. "Okay. Terus buat resepsinya?" Tanya Bang Rafka. "Yang ini aja. Kan outdoor." Jawab ku. "Okay. Deal!" Kata Ka Umar. Setelah selesai, kami langsung menuju ke tempat cetak undangan. Saat sampai disana ternyata udah disiapin guys. Ada sekantong plastik penuh dengan undangan dengan amplop yang di ikat. Ada juga satu kantong plastik yang berisikan undangan dengan amplop yang di stempel. Setelah mengambilnya, kamipun pulang. ??? "Dek, kamu tuh ada hubungan apa sama Darka?" Tanya Bang Rafka saat melihat ku sedang membaca buku di kamar. "Ga ada apa-apa. Cuman temen biasa. Lagian kan Lisa ga minat buat pacaran." Kata ku. "Iya sih tapi kakak ngeliat dia ngeliat kamu tuh beda." Kata Bang Rafka. "Beda?" Tanya ku meminta penjelasan. "Iya. Kayak ada sesuatu. Kakak rasa dia tuh serius deh sama kamu." Kata Bang Rafka yang membuatku terdiam. "Udah ga usah bahas. Lisa masih mau kuliah. Belom mau nikah." Kata ku. "Iya sih. Abang mah cuman bilangin ke kamu." Kata Bang Rafka. "Terus si Gerald. Gimana?" Tanya nya yang membuat ku terdiam lagi. "Kamu udah bisa lupain?" Tanyanya yang ku jawab gelengan. "Jangan bilang karna ini, makanya kamu ngegantung si Darka?" Kata Bang Rafka yang ku jawab anggukan. "Bingung abang sama kamu. Padahal kamu tuh mageran kok bisa gitu loh bajyak yang incer." Kata Bang Rafka yang membuat ku mendengus kesal. "Berarti adek nya abang ini masih cantik jelita." Kata ku seraya tertawa. Tok! Tok! Tok! "Dek, ada Darka tuh di depan!" Kata Ka Umar. Aku segera memakai kerudungku lalu menghampiri Darka yang lagi asik duduk di ruang tamu. "Woy ngapain lo?" Tanya ku. "Gila lo ngagetin gw mulu kerjaannya. Di Bali di Jakarta sama aja." Kata Darka yang membuatku tertawa. "Eh iya nih buat lo. Lupa gw kasih kemaren." Kata nya seraya memberikan satu gelang silver. Aku tersenyum dan menatapnya. "Makasih!" Kata ku seraya memeluk gelang nya. "Ikut gw yuk!" Ajaknya. "Mau kemana?" Tanya ku. "Ke mall. Beli makanan. Laper kan lo?" Tanya Darka yang ku jawab cengiran. "Mau beli cemilan sih gw. Sama masker muka." Kata ku. "Okay gw temenin. Ayo!" Katanya yang ku jawab anggukan. ??? "Gw tau Lis. Lo pasti bingung sama hubungan kita. Lis, gw mau minta kepastian sama lo." Kata Darka yang membuatku bingung. "Kepastian gimana?" Tanyaku. "Lo mau jadi pacar gw?" Tanya nya yang ku jawab gelengan. "Berapa kali gw jelasin. Gw ga mau pacaran." Kata ku. "Gw mau serius sama lo." Katanya. "Lo tau kan gw masih sayang sama seseorang?" Tanya ku. "Tau. Gw bakal bikin lo lupa sama cowok itu." Katanya yakin. "Gw ga mau nyakitin lo. Please saran gw, lo coba biasa aja sama gw. Kita sahabatan tapi please sikapnya biasa aja. Kalo emang lo serius, buktiin." Jawabku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN