09 | Bukan Putaran Roda, Tapi Karma

2608 Kata

“Jangan pergi.” “Aku mau kerja.” “Enggak, udah mau malam. Jangan kemana-mana lagi,” tegasku. Aku tidak beranjak dari sisi motor Pandu, sampai Pandu ikut masuk ke dalam rumah bersamaku. Sorot mata Pandu menunjukkan jelas keberatan. “Kamu kenapa sih, Nin?” “Kamu yang kenapa!” aku menyentak marah. Pandu mendesah sambil melirik sekitar, kemudian turun memasukkan motor ke dalam carport. Bagus, lebih baik kami berantemnya di dalam rumah. “Aku bikin salah? Kenapa kamu belakangan gampang banget bete?” aku tidak tahan tidak bicara. Pandu menutup lagi pintu kulkas, tidak jadi mengambil botol besar air dingin. “Kalau ada yang bikin kamu nggak nyaman, bilang, Ndu. Aku di sini cuma punya kamu.” “Aku males ngomong sama kamu karena ujung-ujungnya pasti bahas uang dan utang.” Aku terpaku s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN