Seperti biasa, Rima berangkat bekerja tanpa pamit pada suaminya, dan sikap dia tetap sama seperti hari-hari lainnya pada Antoni, selalu acuh kurang peduli. Dia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, baginya dia tidak harus terlalu memikirkan Antoni yang menjadi suami palsunya. Lagipula, Antoni itu bukan anak kecil lagi, dan lukanya pun sudah sembuh karena obat yang dibelikan oleh Rima beberapa hari lalu, jadi tak ada yang perlu diperhatikan lagi, biarkan saja semua kembali normal seperti biasa. Keacuhan adalah hal yang normal bagi Antoni dan Rima. Justru sekarang Rima sedang mengkhawatirkan dirinya sendiri. Tentang orang misterius yang mengikutinya dengan mobil sport. Siapa orang kalangan atas yang memata-matai dirinya? Padahal selama ini, Rima merasa tidak banyak bergaul dengan orang-or