Setelah selesai melaksanakan solat subuh berjamaah, aku segera kembali ke kamarku, kembali mengulang-ulang hafalanku, setelah itu bersiap menuju ruangan yang biasa di gunakan untuk setoran hafalan santri putri. Ruangan itu terasa sunyi saat aku melangkah masuk. Sikap dingin dan wajah datarku, membuat semua santri terlihat serius saat bertemu jam pelajaran denganku. Setelah mengucap salam, aku langsung duduk dan mengajak semua santri untuk membaca Basmalah, sebelum memulai aktivitas pagi ini. Tidak ada yang berani menegakkan pandangannnya, semua santri putri itu menunduk dan kusyuk mengingat hafalan mereka. Kecuali hanya satu orang. Aku tau, ada sepasang mata yang terus menatapku tidak berkedip sejak tadi. Menatapku dengan penuh kerinduan. Aku berusaha fokus pada tugasku, tanpa sediki