Cangkir plastik cup kopi yang ada di genggaman Rere lengser dan akhirnya terjatuh ke lantai. Memercik hingga mengenai rok dan sepatunya. Rere kini menatap nanar pada sosok Raka yang berada di bawah sana, tepat di samping pos satpam yang ada di dekat gerbang. Apa-apaan semua ini? Bagaimana dia bisa tahu di mana Rere bekerja? Apa Raka benar-benar sudah gi-la? Apa dia sekarang berubah menjadi seorang penguntit dengan jiwa psi-kopat? Lebih dari itu … apa jangan-jangan dia melakukan semua ini untuk menyiksa Rere? Untuk membalaskan dendamnya di masa lalu karena Rere sudah membuatnya celaka? Berbagai pertanyaan itu kini bertumpuk di otak Rere. Padahal ia baru saja merasakan sedikit kedamaian. Tapi, sekarang musibah itu datang lagi. “Dia benar-benar sudah tidak waras,” bisik Rere kemudian. Me