Mata Untuk Raka - 49

2261 Kata

Adit menginjak pedal gasnya lebih kuat lagi. Ia masih saja diselimuti oleh emosi yang tak kunjung mereda. Suara helaan napas gusarnya terdengar jelas. Berkali-kali Adit memotong kendaraan lain yang ada di depannya. Ia menyetir ugal-ugalan dan membuat Airin ketakutan. “D-Dit … pelan-pelan bawa mobilnya,” ucap Airin takut-takut. Bukannya melambat, Adit malah melaju lebih cepat lagi. Suara derung mesin mobil yang berpacu membuat Airin memicingkan mata dan memegangi sabuk pengamannya kuat-kuat. Sampai kemudian tiba-tiba Adit membanting setirnya ke pinggir jalan dan menghentikan mobilnya secara mendadak. Ban mobil itu mencicit keras. Mobil itu sudah sepenuhnya berhenti sekarang, tapi Airin masih memejamkan matanya dengan aliran napas yang terdengar sesak. Sementara Adit kini menatap istri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN