Bagian 80

1388 Kata

Setelah semalam bicara dengan Rangga pasal banyak hal tentang omnya, pagi ini Nadira tentu pergi ke kantor untuk bekerja seperti biasa. Dia diantar oleh Pak Bram, lalu bertemu dengan Lusi di lobi, kemudian naik lift bersama, walau pada akhirnya berpisah karena mereka beda ruangan. “Nanti makan siang aku bakal jemput kamu, ya!” tutur Lusi saat mereka berpisah di lorong. “Hmmm!” timpal Nadira seadanya. Perempuan tersebut masuk ruangan, lalu dia memikirkan kembali ucapan sang om. “Papaku masih hidup? Namanya Sadam?” Dia merenung, hanya dengan modal namanya saja, bagaimana dia harus mencari orang yang telah lama hilang, hanya dengan nama panggilan saja. Bisa jadi nama di kartu identitasnya bukan seperti itu? Seketika Nadira mengembuskan napas panjang. Akhirnya dia menyalakan komput

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN