Bagian 20

1176 Kata

Ruang rawat begitu sepi, Lusi menunggu di tepi ranjang dan menanti sahabatnya yang sejak tadi menutup mata. Dia bahkan sampai terkantuk-kantuk dan beberapa kali mencoba untuk tidak tertidur. Perempuan itu datang ke ruang rawat Nadira tepat saat Rangga pergi menuju ke ruang ICU untuk melihat Rio. Hanya saja, dia dan Rangga masih belum sempat bicara. Sejak itu, Lusi menunggu Nadira hingga larut malam. “Rraang ... ga ....” Suara parau dari Nadira membuat kepala Lusi yang menunduk itu pun menjadi tegak. Dia mengerjap-ngerjapkan mata dan melihat ke arah temannya yang masih berbaring tersebut. “Rraangg ... ga ....” “Nad ...? Kamu sadar?” tanya Lusi. Namun ternyata, Nadira masih belum membuka mata secara penuh. Dia hanya sekedar mengigau sambil menyebut nama suaminya. “Lus ...?” N

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN