Bagian 22 - Warning Adegan Dewasa!

1418 Kata

Rangga meremas berkas perceraian yang dikirim dari pengadilan agama untuknya. Dia membaca setiap kalimat yang tertulis di atas kertas tersebut dengan mata yang dipenuhi kabut amarah. Entah kenapa, ia merasa tak suka dan sangat kesal. Meski apa yang dilakukan oleh Nadira saat ini memang memudahkan dirinya dalam mewarisi perusahaan, tapi Rangga merasa tidak sesenang itu. Tak tahu apa sebabnya, dia benci dengan Nadira yang tiba-tiba bisa semudah ini mengiyakan perceraian. “Pagi ini aku terkejut karena Nadira mendadak mengiyakan perceraian kalian. Apa kau sudah mengancamnya? Atau kau melakukan kekejaman lain pada Nadira sampai akhirnya dia menyerah dan memilih untuk berpisah denganmu?” omel sang nenek. Sementara Rangga masih terdiam dengan kepalan tangan yang meremas kertas dari peng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN