“Ahahahaha! Aku cuma bercanda, Sayang!” Sang nenek langsung meralat ucapannya sendiri sembari terus tertawa. Nadira yang mendengar hal tersebut menjadi canggung sendiri. Apa yang dikatakan oleh sang nenek adalah sesuatu yang sulit baginya dan tak mungkin untuk ia wujudkan. Tapi sepertinya, wajah keberatan dari Nadira sangat kentara, sehingga sang nenek langsung buru-buru mengganti apa yang ia katakan. “Nenek itu ... cuma takut saja! Aku benar-benar takut kalau nanti Rangga mendapat sekretaris yang gila lagi seperti si Hellena itu dulu! Ahhh ... aduuuh! Nenek benar-benar stres jika memikirkannya.” Perempuan lanjut usia tersebut langsung bergidik saat membicarakan Hellena. “Memang ... dulu, Rangga bisa kenal Hellena dari siapa?” Nadira bukannya terlalu penasaran, dia hanya mau tahu, d