“Hmmm!” “Ya, simpan saja dulu semua dokumen yang harus kutandatangani. Atau kalau bisa, tolong antarkan ke rumahku! Nanti semuanya akan kuperiksa! Aku akan menandatanganinya nanti!” “Emmm, iya! Aku masih belum bisa, Hellena! Tolong batalkan saja semuanya!” “Ya, kau atur saja! Batalkan pertemuan itu untukku! Mungkin untuk beberapa hari! Nanti akan kukabari lagi!” “Hmmmm!” Rangga menutup teleponnya dan langsung menatap Nadira. Dia sadar jika sedari tadi Nadira menatap ke arahnya, tapi sepertinya perempuan itu gengsi. Karena kali ini Nadira justru membalik badan membelakangi Rangga dan berpura-pura memegang ponselnya. “Nad ...,” panggil Rangga mendekat. Nadira pura-pura terpejam dan tak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Rangga. “Kalau kau tak keberatan dan merasa punya