Bab 42. Terpisah Jarak

1128 Kata

Mutiara mengusap-usap layar ponsel berkali-kali. Ia nampak lesu dan sama sekali tidak bersemangat. Hari ini sudah hari ke-empat Elfan berada di Singapura. Sampai sekarang pun Elfan belum juga menghubungi Mutiara. "Dia pasti sangat sibuk sekali?" gumam Mutiara yang berbicara sendiri dengan pelan. Mutiara lalu menjauhkan ponselnya kembali dengan lemas. Ia menghela nafas panjang. "Nona? Sudah sampai." Tiba-tiba, suara sopir taksi membuyarkan lamunannya. Mutiara baru sadar kalau rupanya mobil taksi yang ditumpanginya baru saja berhenti. "Ah! Iya, Pak." Mutiara lalu mengambil uang dari dalam tas. "Terima kasih, Pak," kata Mutiara sembari memberikan ongkos taksi pada pak sopir. Setelah itu Mutiara turun dari taksi. Mobil taksi pun pergi menjauh. Mutiara kemudian membalikkan badan. Seka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN