Bab 10

716 Kata
Seorang gadis dengan setelan gamisnya terlihat berlari kecil menuju seorang lelaki yang sejak tadi ia tunggu di cafetaria bandara. Setelahnya dengan begitu bahagia ia memeluk lelaki tersebut. "Aa, Ai kangen banget sama, Aa," ucapnya saat di rasa lelaki tersebut membalas pelukannya. "Aa juga kangen, sayang. Oh ya mana barang bawaanya." tanya lelaki tersebut sesaat setelah ia melepas pelukan. "Ohh iya, itu di dalam cafetaria kita makan dulu ya, Ai lapar banget soalnya." Perempun tersebut menunjukkan sebuah koper yang tadi ia letakkan di sisi meja tempat ia duduk. "Baiklah, apa sih yang enggak buat gadis kesayangan." "Gombal, padahal baru setahun nggak ketemu udah bisa gombal sekarang." Sindiran gadis tersebut hanya dibalas dengan tawa lelaki tersebut. Keduanya berjalan menuju tempat yang ditunjuk gadis tadi. "Jadi apa yang Aa mau katakan sama Ai?" tanya gadis yang menyebutkan dirinya dengan nama Ai, setelah mereka memesan makan. "Harus sekarang?" "Maunya?" "Nanti sampai rumah aja Aa cerita, lebih aman dan nyaman." jawab lelaki tersebut dan di angguki oleh gadis tersebut. Meski penasaran tapi ia harus bersabar. "Hmm bagaimana kabar kakek dan nenek?" "Eyang kakung dan Eyang putri sehat." "Aa,, Aa Ansell, nanti ajak Ai jalan-jalan ya?" tanyanya lagi dengan sedikit ragu, pasalnya lelaki didepannya ini akan sangat tidak suka kalau kegiatannya bekerja terganggu. "Iya, Sayang." *** "Assalamu'alaikum, Ra, gawatttt!" "Wa'alaikumussalam, Ada apa sih, Mel? Kenapa, apanya yang gawat eoh?" "Kamu liat berita deh, itu linknya udah aku kirimkan." "Apa sih?" "Baca aja dulu." Ayra akhirnya membuka tautan link yang dikirim sahabatnya itu dan membacanya. Gebrakan baru dunia fashion muslim Indonesia Seorang desainer wanita muda yang memberikan gebarakan baru dalam dunia fashion khususnya muslimah, baru-baru ini. Karya-karya nyata yang terlahir dari tangan terampilnya membuat salah satu E-Comers ternama mengontraknya secara ekslusif atas karya-karyanya. Disinyalir penjualan secara resmi haruslah dari akun E-Comers tersebut baik secara Online. Mata Ayra terhenti membaca saat melihat seorang model yang menggunkan model gamis yang mencampurkan dua budaya, perpaduan pas sehingga membuat si pemakai meski berwajah lokal tampak elegan namun tetap syar'i. Matanya yang bulat melebar setelah menyadari bahwa ..., "Ini...," bisiknya "Sudah lihat?" tanya Mel dari seberang telpon yang memang masih terhubung. "Bagaimana bisa?" "Aku juga tidak tahu, Ra. Ini namanya pencurian." "Aku bahkan sudah punya hasil jadinya, ya Allah siapa yang berani-beraninya mencuri karyaku?" "Tentu saja dia." "Maksudku, dari mana dia dapatkan? Bahkan kami tidak kenal sama sekali." "lalu bagaimana?" "Kalau tidak salah Abi sudah mendaptarkannya menjadi hak paten." "Ha? Masa?" "Semua karyaku meski tidak dijual bebas sudah di hakpatenkan, dulu Abi pikir aku bakal menjadikan hal itu sebagai pekerjaan. Tapi ya aku ada hal yang harus akulakukan bukan?" "Benar, oh ya gamismu itu dipakai di pondok kan?" "Iya. Kalau ada acara dipakainya." "Bagus kalau begitu kita hubungi desainer itu secepatnya." "Semoga dia mau bekerja sama," "Ya harus lah, kalau dia tidak mau bekerja sama maka nama dia yang akan jadi taruhannya. Mau naik kok pakai karya orang." "Mil, terima kasih." "Apa? Ayolah, untuk apa berterima kasih, kita sahabat kan? Ya walau persahabatan kota dimulai dengan kesalah pahaman." "Sebentar, ada email masuk." ucapnya saat tidak sengaja matanya melihat notifikasi email masuk di komputer depannya. "Dari siapa?" "RVN Media." "Tumben?" "Aku baca dulu," Ayra membuka isi pesan tersebut dan mulai membacanya, ada lampiran sebuah foto. RVN Media Subject : Klarifikasi Dengan Hormat, Bersamaan dengan aurat elektrik ini kami dari RVN Media ingin mengklarifikasi tentang foto di bawah ini. Mohon dengan sangat untuk segera responnya. Best Regrad RVN Media Selain berisi pesan, foto yang dilampirkan adalah foto anggota keluarganya yang perempuan sedang mengenakan gamis yang mirip dengan foto di link tadi, hanya beda motifnya, yang di link tadi terlihat polos, sedangkan yang di foto ini, ada motif burung phoenik di bagian lengannya dan batik khas lamongan pada bagian bawahnya, Ya gamis yang Ayra buat adalah perpaduan dari busana Hanfu dan batik Indonesia, itu karena keluarga besar dari Abinya ada yang asli dari china. Makanya tercetuslah ide ini. "Ahh, ini dia," ucap Ayra pada sahabatnya. "Apa?" "Email tadi mengirimkan foto, aku ingat kami sekeluarga pernah mengenakanya dalam acara di pondok, kami semua memakai gamis ini, dan pernah menggungahnya di akun mediaku. Kenapa aku bisa lupa?" Cerita Ayra pada sang sahabat. "Bagus, semakin banyak bukti maka semakin baik." "Apa dia tidak malu?" "Entahlah aku sendiri tidak tahu. Tapi orang seperti itu, audah berani menggunakan karya orang pastilah tidak tahu malu." "Baiklah aku akan bicara dengan Abi, apa aku kembali dulu ke Jakarta ya?" "Lebih baik begitu, coba kamu cek IG mu siapa tahu di sana banyak komen masuk." "Ahh, sudah lama aku tidak buka IG. Nggak pernah login juga hehe." "Dasar." "Baiklah, aku harus kembali bekerja." Pamit Ayra pada sang sahabat. "Iya, Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumussalam." TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN