Aku melangkah cepat menuju lantai bawah dengan pikiran tak menentu. Pikiranku semakin kacau saja setibanya di halaman rumah bibi, tampak Mas Chandra dan Zain berdiri bersisian membelakangiku seolah sedang membicarakan sesuatu yang sangat serius. Aku menggeleng kuat menepis pikiran buruk saat berprasangka jangan-jangan, yang sedang mereka bahas adalah masa laluku. Tapi, bagaimana jika Zain tengah menceritakan segalanya tentang kami yang artinya sekarang, Mas Chandra sudah tahu siapa pria yang dulu menjebol keperawananku. Membayangkannya membuatku semakin kalut saja. Refleks seolah ada yang menuntun, langkahku seketika terayun ke arah mereka bersamaan dengan bayangan saat Zain menodaiku berkelebat di benak, begitu nyata seolah kini sosok Zain yang waktu itu bertelanjang d**a benar –benar