Bab 23. Sidang Pertama

934 Kata

Pagi yang tenang menyelimuti rumah Arman dan Santi. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah tirai, menciptakan suasana hangat di ruang makan. Arman, yang sudah rapi dengan setelan jas dan kemeja, berjalan keluar dari kamar, terlihat segar dan penuh percaya diri. Sambil tersenyum, ia mendekati Santi yang sedang sibuk menyiapkan sarapan. “Selamat pagi, Sayang,” ucap Arman lembut sambil mencium pipi Santi. Ia selalu memulai harinya dengan sapaan manis, sebuah kebiasaan yang semakin memperkuat ikatan mereka sebagai pasangan baru. Santi, yang mengenakan pakaian rumah sederhana namun anggun, membalas dengan senyum yang hangat. "Selamat pagi juga, Mas. Sudah siap untuk sarapan?" Arman duduk di kursi yang telah disiapkan untuknya. Di hadapannya tersaji hidangan yang sudah disiapkan dengan penu

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN