Arman yang baru saja tiba di rumahnya bersama Lestari langsung berjalan tergesa-gesa ke dalam rumah, sambil memanggil nama istrinya dengan penuh kecemasan. "Lestari! Lestari." Napasnya memburu, pikirannya dipenuhi kekhawatiran. Dia terus memanggil nama Lestari, mengira ada sesuatu yang buruk telah terjadi. Kecemasan ini semakin membesar saat langkahnya mulai menyentuh anak tangga menuju kamar tidur mereka. Namun, tiba-tiba terdengar suara yang akrab di telinganya, suara Lestari yang tenang namun tajam, “Akhirnya kamu pulang juga, Mas.” Arman langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Lestari duduk di kursi meja makan, tampak begitu tenang dan terkendali. Namun, Arman bisa merasakan aura dingin yang mengelilingi istrinya. Sesuatu terasa salah. Rasa leg