Bab 21: Perihal Kehamilan

908 Kata

"Padahal aku tidak memintamu mengantarku sampai ke rumah," ujar Alana. Hujan reda beberapa saat yang lalu hingga membuat ia dan Bagas pulang telat.  "Masuklah." Langkah Bagas berhenti tepat sebelum memasuki halaman rumah milik Alana. "Lain kali tidak usah mengantarku. Paham? Bagaimana jika ada yang melihat?" Alana membuang napas pelan.  "Tidak perlu salah paham. Aku hanya tidak ingin dicap sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab terhadap calon istrinya oleh ibuku."  "Ibumu? Memangnya ibumu tahu kau pulang bersamaku?"  Bagas memutar kedua matanya. "Ibumu dan ibuku berteman, otomatis mereka akan bertukar informasi tentang anak-anaknya. Setidaknya ibuku mungkin akan menelepon ibumu kenapa aku belum pulang."  Alana berdecak pelan. "Kau kan sering pulang telat, jadi kurasa ibumu tak a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN