Bagas membuang napas menatap cermin besar di depannya. "Ini bukan diriku. Aku terlihat bodoh." "Kau terlihat tampan, percayalah." Maria mengusap kedua bahu putranya, lalu ikut menatap pantulan penampilan putranya di cermin. "Ibu, batalkan saja acaranya." Bagas memutar tubuhnya ke belakang lalu menatap ibunya. "Kau ini! Kau pikir semua ini ulah siapa, ha?!" Maria memukul lengan putranya. "Aku melakukan ini untuk kebaikanmu juga, paham?" Kedua bahu Bagas merosot. Ia kembali menatap pantulan dirinya di cermin. CKLEK Pintu ruangan itu tiba-tiba saja terbuka hingga seseorang tampak melongokkan kepalanya. Bagas yang melihat lewat cermin itu pun menolehkan kepalanya ke belakang. "Ah, kalian. Kemari, masuklah." Maria tersenyum dan mempersilakan teman-teman Bagas masuk. Para pemuda itu t