CHAPTER 16 Brendon meronta-ronta memohon, tubuhnya tergelepar-gelepar di lantai dengan bunyi ‘brot brot’ memenuhi ruangan. Para hantu yang ada di sekitarnya menutup hidung seketika. “Ganteng-ganteng jorok!” komentar Kendall Bolong, meringis melihat Brendon yang masih memegangi perutnya menahan ampas di perutnya keluar sebelum saatnya. “Iya, ya udah, ya udah!” Ia menoleh ke arah anak-anak buahnya. “Capcus!” Mereka pun menghilang dalam kedipan mata. Brendon yang masih meronta dengan mata menutup, tanpa sengaja membuka matanya. Melihat keadaan kamar mandi kosong, ia buru-buru masuk ke toilet dan menuntaskan keinginannya. Syukurlah, terakhir kalinya ia bolak-balik. Keluar dari toilet, Brendon meng