Keinginan Adrian urung tatkala melihat pria pengintai lain tersebut dengan lincah mendekati pintu flat targetnya. Sepertinya tak akan mudah bila dia mendekati pria itu saat ini. Akan berisiko kehilangan target bila mendengar keributan di luar. Apalagi ketika Adrian melihat senapan yang siap di tangan kanan pengintai itu. Sudah bisa dipastikan bahwa keributan tak akan terelakkan.
Tiba saatnya si botak keluar dari flat. Saat itulah, sosok kekar berambut gondrong sebahu yang mengintai si pembuat identitas palsu itu menyergap dengan cepat dari belakang dan menodongkan pistol ke arahnya.
"Berikan identitas palsu yang baru saja kau buat padaku!" bisiknya di telinga si botak yang kini memucat. Target yang malang itu tidak menyangka akan ada yang mengincar nyawanya saat dia sedang sibuk di dalam
