Vanilla dan Izzy tiba di rumah setengah jam kemudian. Perasaan Vanilla terasa campur aduk karena dia akan bertemu dengan Arvy pada akhirnya. Rumah ini adalah tempat baru bagi mereka, tempat yang sebelumnya dia harapkan akan penuh dengan kenangan bahagia bersama putri kecilnya saja. Namun, ketika mereka melangkah masuk, dia tahu bahwa kenangan masa lalu yang tak begitu baik ada di hadapannya. Di tengah ruang tamu yang sepi, Arvy duduk di sofa dengan tatapan sendu. Raut wajahnya keras tapi terlihat beban pikiran yang berat saat dia menyaksikan Vanilla masuk sembari menggendong bayinya Vanilla merasa jantungnya berdegup kencang. Dia belum bersiap untuk bertemu dengan Arvy. Terlebih lagi, membayangkan pertemuan dengan mantan suaminya di hadapan London, bayi mereka yang masih sangat kec