Air mata Danis tersenyum, saat melihat wajah Ainun yang sedikit tersipu. Perlahan perempuan lembut hati itu memalingkan wajah ke arah lain. "Kenapa berpaling, Sayang?" "Jangan memandangku seperti itu, aku malu." Malu? "Aku suamimu." Danis tak bisa menahan rasa. Saking jauh nya jarak antara dirinya dan Ainun selama ini, bahkan Ainun tidak mau ditatap dengan perasaan rindu yang membuncah. "Meski kamu suamiku, tapi jangan melihatku seperti itu." Danis tersenyum. "Sebagai suami aku bahkan boleh melakukannya apapun atas tubuhmu, selama itu bukan yang dilarang oleh syariat. Misal nya.... " "Misalnya apa? " Kening Ainun terlihat berkerut. Dia begitu polos, karena seingatnya Danis tidak pernah melakukan apapun, selain sekali-kali memberinya nafkah batin dengan alakadarnya, itupun nyaris t