Entah sudah berapa lama Alisha tergugu sambil bersimpuh memeluk lutut sang ayah. Tak kata lain yang keluar dari bibirnya selain kata maaf diselingi lelehan air mata. Tak jauh berbeda, hanya berjarak beberapa jengkal darinya, Arya juga melakukan hal sama. Bersimpuh di depan Faris sembari memohon ampun karena pria separuh baya tersebut harus menyaksikan hal yang tak semestinya ia lihat sebagai orang tua. “Ayah…” panggil Alisha lagi karena sedari tadi Faris terdiam sambil menekan-nekan pelipisnya dengan kedua jari tangan. “Ayah, maafin kami, Yah,” imbuhnya lagi lantas merebahkan kepala di atas pangkuan sang ayah. “Sha, apa nggak cukup penderitaanmu dulu? kamu mau mengulang hal yang sama lagi, hah?” Akhirnya Faris buka suara dengan nada cukup tegas. “Ar- Arya nggak kayak dulu lagi, Yah. Dia