Naira mematung di depan pintu, menatap ranjang di depannya dengan perasaan tak karuan. Ini Gila! Bagaimana tidak gila? baru beberapa waktu yang lalu dirinya nekat melakukan hal gila dengan merayu Giordano demi menguak sebuah fakta. Dan di menit berikutnya mereka sudah berada di dalam kamar yang sama. "Tidurlah," Kata-kata Giordan membuat Naira tersentak. Apalagi tangan pria itu kini menyentuh bahunya, membawa Naira berjalan menuju ranjang. "Tuan-- aku bisa tidur di kamar tamu," ucap Naira terbata. Ya! kamar tamu! Mengapa Naira tak terpikirkan hal itu? "Kalau di kamarmu saja ada laba-laba? bagaimana dengan kamar tamu yang jarang digunakan?" Benar juga! Naira menghembuskan nafas berat. Mengapa rasanya sulit sekali? Menatap Giordan masih saja membuat jantungnya bergemuruh tak ka