Hari demi hari berganti. Tak terasa hampir satu bulan Giordan dan Aslan pergi meninggalkan kastil. Naira menghabiskan hari-harinya dalam kesunyian. Sejak kepergian Giordan, Kristin menemani Naira di rumah utama. Dia tidur di kamar lama Naira, sementara Naira sendiri tidur di kamar Giordan. "Nona.. Sudah waktunya makan siang." Kristin mengetuk pintu kamar. Naira yang hampir seharian hanya tiduran di kasur memaksa dirinya untuk bangun. "Masuklah, Kristin," jawabnya. Pintu kamar terbuka. Kristin membawa nampan berisi sop daging dan beberapa potong buah segar. Tubuh Naira memang terlihat lesu dan tak bersemangat, tetapi nafsu makannya bertambah dua kali lipat dari biasanya. Melihat tanda-tanda yang muncul pada Naira, sebuah dugaan muncul di benak Kristin. "Nona, bagaimana kalau besok k