Naira melepaskan diri dari Aslan. Keduanya saling menatap. "Aslan!! aku menemukannya. Terimakasih!!" Naira memeluk erat tubuh Aslan. Air mata kembali mengalir, tetapi kali ini bukanlah air mata sedih, melainkan air mata bahagia dengan harapan baru. "Oh, Iya! syukurlah.." jawab Aslan pelan. "Apa Kau juga melihatnya? Besok kita harus kesana Aslan! Giordan menunggu kita!" kata Naira berapi-api. Aslan menghela nafas, gambaran-gambaran itu memang muncul begitu nyata di kepalanya, tetapi ada hal lain yang lebih menarik baginya. Ciuman Naira. Ya! Aslan terlalu menghayati hingga tak begitu mempedulikan kejadian yang menimpanya dengan Giordan beberapa waktu yang lalu. Naira terus saja berbicara menyusun berbagai rencana untuk menemukan keberadaan Giordan. Hingga dirinya baru menyadari sika
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari