Temui Aku

1170 Kata

Suara confetti popper mengagetkanku ketika memasuki ruangan divisiku, pernak-pernik kilauan kertas warna-warni pun bertebaran, pelakunya adalah Reno dan Rita. Sepertinya mereka sudah tahu mengenai promosi jabatan baruku. Berbeda dengan Reno dan Rita, Dimas tampak biasa saja dia fokus pada laptop di hadapannya. “Congratulations, Jingga,” ujar Rita, dia memelukku katanya dia terharu tak terbayangkan akan berpisah denganku padahal kami hanya berpisah satu lantai. “Nanti pulang kerja kita harus ke tempat makan yang kapan hari kita gagal ke sana itu, ya, Ga,” lanjutnya. Oh, iya, aku baru ingat, kapan hari itu saat Bunda mengajakku makan siang dengannya aku meminta Rita untuk mengganti hari saja tapi sekian lama kami belum menemukan waktu yang tepat. “Dimas, Reno, harus ikut,” titah Rita, di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN