Keputusan Jingga

1333 Kata

“Maafkan aku, Jingga.” Aku tak bisa berkata-kata lagi, mendengar semua pengakuan Dinda, membuat aku iba juga kesal bersamaan. Dia begitu haus kasih sayang, hingga tega mengorbankan kebahagiaan orang lain demi bahagianya sendiri yang pada akhirnya juga tak ia dapat. “Damar tak pernah sekalipun melupakan kamu, Jingga. Bukan hanya aku, banyak wanita lain yang juga menginginkan dia, tapi tak satu pun yang bisa menggoyahkan hatinya.” Dinda menarik tanganku lembut. “Damar bilang, bila pada akhirnya kamu menolak perasaannya, dia akan hidup dalam dunianya sendiri. Aku dan Dedi saksi dunia yang Damar maksud, kelam, hampa—” “Stop, Kak. Apa pembicaraan kita sudah selesai? Karena aku ada janji setelah ini.” “Tapi kamu mau maafin aku ‘kan? Semoga perbuatanku tidak berimbas pada Arion, dia juga men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN