Dua Puluh Delapan

1044 Kata

Apakah bayiku sudah lahir? Laki - laki tangguh? Atau perempuan kuat kah dia? Dimana kalian? Apakah dosa - dosaku di Penjara yang membawa Trinity dan bayi kami? Wajah Gunadi dan antek - anteknya berkeliaran dalam ingatanku. Gunadi tentu bukan seorang pemurah yang akan membiarkanku hidup tenang setelah apa yang kulakukan padanya saat berada di penjara. Tirto masuk ke ruangan rawat inapku dengan putrinya, Sabria yang beringsut ketakutan meski sang ayah mendukung langkahnya. "Mas Giri, sudah lebih baik?" Tanya Sabria. Kulihat wajahnya yang penuh penyesalan dan kesedihan, membuatku tidak tega untuk mencecarnya. "Ya." Jawabku. Sabria melihat wajah Tirto meminta dukungan, yang dijawab dengan anggukan kepala. "Aku minta maaf karena udah ngajak mbak Trinity ke Lovina, tempo hari. Aa--aku,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN