Chernobog berdiri di depanku. Tersenyum, seolah - olah mengatakan padaku untuk menyerah. Seolah - olah, dia tahu bahwa pertandingan ini adalah miliknya. Hanya dia yang akan menang. Senyum yang penuh arti, bahwa aku harus keluar cage dan mengaku kalah. Kutundukkan badan, menunjukkan sikap hormat. Senyum sinis Chernobog semakin lebar dan kini dia menatapku serius. Dia menangkap isyaratku yang mengatakan, bahwa aku yang akan keluar dari sini dengan langkah tegap. Langkah kaki kami mengitari matras dengan arah yang sama. Saling mengamati, mencari titik serang dan membaca gerakan lawan. Sabar adalah kunci dalam segala hal. Aku ikuti dan tunggu gerakan serangan dari Chernobog yang tak kunjung datang. Penonton riuh, mendukung Chernobog dan beberapa orang meneriakkan namaku. Tanpa kusadari,