Permintaan Terakhir Abah

1630 Kata

“ Iya, abah. Saya Iqbal, calon suami putri abah yang cantik ini.” Seketika dadaku terasa sesak mendengar pengakuan pak Iqbal seperti itu. Bagaimana bisa, dia mengaku calon suamiku tanpa mendapatkan persetujuan terlebih dulu dariku? Sungguh bos yang aneh. Aku pun menoleh kearah pak Iqbal yang hanya tersenyum padaku sambil mengedipkan sebelah matanya. Dasar bos tak punya akhlak, bisa – bisanya menggodaku dalam keadaan seperti ini. Ingin rasanya aku mencakar wajah tampannya itu, karena sudah berani mengaku calon suamiku. Tentu saja itu adalah sebuah kebodoha. Bagaimana bisa menjadi suami, pacarana saja tidak. Pikirku dalam hati. “ Alhamdulillah, abah seneng, melihat kamu sudah memiliki calon imam. Abah ingin, kalian, segera menikah.” Aku hanya terdiam mendengar permintaan abah seperti itu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN