Alvaro belanja bulanan untuk keperluan rumah tangganya berdua dengan Anjani, ada banyak kacang-kacangan juga buah yang dibelinya di supermarket. Belanja sendiri tanpa membebani istrinya. Wanita itu dia perintahkan untuk di rumah saja untuk istirahat. Kandungan istrinya sudah memasuki bulan ke delapan. Maka, Alvaro harus tetap siaga untuk menemani setiap proses itu. meskipun orangtuanya Anjani sering mengabari. Tapi mereka tidak tahu tentang kehamilan itu. Alvaro juga sembunyi dari semua orang. Dia memilih kubis merah kesukaan Anjani untuk memasak, disajikan dengan tempe atau salmon, karena Anjani mengurangi makan daging. “Al.” dia menoleh mendengar panggilan tersebut. Dilihatnya ada ibu mertuanya yang menyapa. “Ma.” Jawab Alvaro lalu bersalaman dengan wanita itu. “Anjani nggak ikut?”