Part 44 A

786 Kata

Edgar melempar ponselnya ke lantai. Benar-benar diterkam kefrustrasian. Semalam adiknya mabuk-mabukan di Saturday Night. Lewat tengah malam bermalam di L Hotels. Setelah menjelang pagi, adiknya keluar hotel. Naik taksi tapi tak pernah kembali ke rumah. Hingga sekarang. Eyrin mengangkat panggilannya dengan suara lemas ketika ia menanyakan apalah wanita itu sudah makan siang atau belum. Wanita itu belum makan dan sibuk menanyakan di mana Regar. Seakan belum cukup kesabaran yang diberikannya pada Eyrin, wanita itu masih saja sengaja melemparkan bensin ke kobaran api di dadanya. Satu-satunya cara agar kesabarannya yang sudah menipis tetap tersisa adalah dengan membanting ponselnya. Tapi nyatanya itu masih membuat dadanya bergemuruh panas. Mencapai titik tertinggi dan tak pernah mereda. Malah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN