Eyrin terpaku. Edgar berjalan mendekat, menarik lengan wanita itu dan menyeret istrinya masuk ke kamar.
Eyrin tetap bergeming, menahan ringisan di pergelangan tangan karena saking kuatnya Edgar mencekal tangannya. Saat mereka sampai di kamar, Edgar melepas jas dan melonggarkan dasi dengan gerakan yang kasar. Terlihat jelas kemarahan yang meliputi wajah pria itu. Yang semakin membuat Eyrin bertanya-tanya.
“Jadi, apa kau sudah tahu tentang ini?”
“Tentang apa?” Nada dalam suara Edgar terdengar begitu kasar.
“Tentang Calvin dan Selly.” Eyrin menarik-naik kalimatnya sambil memperhatikan perubahan wajah Edgar yang semakin menggelap.
Rahang Edgar mengeras dan tatapan pria itu menajam. Mengunci manik Eyrin sebelum berkata dengan nada suara yang ditekan dan penuh peringatan. “Jangan perna
