“Jeremmy, kau pasti kesepian bukan.” ucap lirih Jimmy. wajah sendunya menampilkan senyum miris mendengar kisah jiwa serigalanya yang selama ini terlihat begitu kuat dan berkuasa. “Apa sekarang kau menaruh simpati kepadaku?” “Tidak. Atau mungkin iya. Memang apa salahnya dengan itu? Aku tidak menyangka, jiwa serigala yang begitu kuat dan sombong sepertimu bisa menjadi melo seperti ini khekhekhe.” “Aku tidak membutuhkan rasa simpatimu, sialan!” umpat Jeremmy. serigala itu sedikit merasa malu karena telah menceritakan kisah pilunya pada jiwa manusianya yang selama ini tidak begitu dekat dengannya. “Baiklah. Aku tidak akan melakukan itu lagi. Hahh kenapa baru sekarang kita bisa berbicara seperti ini, Jeremmy?” “Aku tidak perlu melakukan itu.” “Kau selalu bersikap begitu dan kau juga serin