“Maafkan aku. Tapi aku pikir kamu juga pasti tau apa yang kurasakan saat ini bukan. Aku membencimu, Jeremmy. Aku membenci kehadiranmu. Kenapa kau bisa hadir dalam hidupku? Kenapa harus kau yang menjadi bagian dalam hidupku? Kenapa harus aku yang menerima semua kebencian ini? Karenamu, banyak nyawa yang telah hilang dari tanganku. Karenamu, aku telah menjadi seorang anak yang tidak termaafkan karena telah membunuh ayah kandungku sendiri. Karenamu, soulmate kita menjadi incaran makhluk lain. Karenamu, aku harus mati konyol dalam ritual terakhir kita nanti. Apa salahku Jeremmy? Apa salahku?” suara pria serigala itu mengecil seiring isak tangis yang kini mulai terdengar dari bibirnya. Jauh dalam ruang hati Jimmy yang terdalam, Jeremmy yang tengah meringkuk di sudut ruang mulai membuka kedua ma