Tanpa disangka salah satu keturunan dari Blue Moon pack ternyata masih ada yang selamat dari aksi pembantaian yang dilakukan oleh pimpinan Silver pack tersebut hingga akhirnya dia mulai berusaha membangkitkan klan Blue Moon yang baru dan berusaha untuk membalaskan dendam klan mereka kepada klan Silver pack yang kala itu akhirnya diteruskan oleh adik dari pimpinan Silver pack, alpha Ednan.
Beberapa kali mereka berusaha menyerang klan Silver pack yang saat itu tengah dipimpin oleh Alpha Ednan dan sering kali juga mereka berakhir seri meski kebanyakan semua itu dilakukan dengan cara yang licik juga. Mereka mencari bala bantuan dari klan penyihir hitam yang masih tersisa karena para penyihir tersebut juga masih menuntut balas dendam atas pembantaian dulu yang dilakukan oleh klan tersebut. Pertarungan terakhir yang dilakukan alpha Ednan sebenarnya berhasil dimenangkan dari pihak Silver pack. Namun di saat-saat terakhir pertarungan, pria serigala itu telah kecolongan dengan mendapatkan luka sabetan dari panah yang entah datang dari mana. Ujung panah yang tajam berhasil merobek kulit pinggangnya sebelah kiri sebelum akhirnya pria serigala itu mengumumkan kemenangan mereka dan berlalu pulang.
Di dalam Silver pack, para serigala muda termasuk anak mereka, Jimmy yang belum mendapatkan pergantian shift mereka tengah berlatih simulasi pertarungan di dalam camp pelatihan seperti biasa. Namun di tengah-tengah pertarungan itu tiba-tiba tubuh Jimmy merasa tidak sehat. Tubuhnya terasa begitu panas hingga akhirnya pria serigala itu bisa mendengar beberapa kali raungan jiwa serigalanya yang muncul dalam tubuhnya. Tidak ada yang menyangka bahwa Jimmy bisa mendapat pergantian shift di siang hari seperti ini dengan tanpa adanya sinar rembulan seperti saat pergantian shift dari jiwa-jiwa serigala kebanyakan. Terlebih pergantian Shift Jimmy terbilang cukup awal di usianya yang masih menginjak 17 tahun saat itu dan kebetulan juga saat itu tidak ada pejuang serigala senior yang bisa membantu menenangkan amukan serigala Jimmy karena mereka semua tengah berada di garis depan dalam pertarungan hari itu. Para penjaga Silver pack telah kuwalahan dalam menghadapi amukan dari serigala Jimmy hingga rombongan dari alpha Ednan akhirnya tiba di tempat. Dan seperti cerita sebelumnya, alpha Ednan dengan luka-luka di tubuhnya berusaha keras untuk menenangkan dan menangkap pergerakan dari jiwa serigala Jimmy yang sudah tidak mengenali sekitarnya hingga akhirnya pria serigala itu menjemput ajal di tangan anak kandungnya sendiri.
Dari peristiwa itu juga banyak korban-korban yang berjatuhan yang kebanyakan dari mereka adalah serigala-serigala muda yang masih harus berlatih keras dan menjadi penerus masa depan dari klan Silver pack. Banyak dari keluarga korban yang menyalahkan semua ini kepada Jimmy kecil, banyak dari warga klan Silver pack yang juga ikut menyayangkan hal itu, terlebih mereka begitu berduka dengan kematian alpha Ednan yang telah dicintai rakyatnya. Dari peristiwa itu juga akhirnya membuat Jimmy menjadi pribadi yang tertutup dan lebih memilih pergi keluar pack untuk mencari soulmatenya. Jimmy kecil telah menanggung beban dan rasa bersalah yang begitu besar terhadap rakyat-rakyatnya terlebih lagi beban rasa bersalah terhadap ibunya, luna Raya karena telah merenggut pria yang paling dicintainya, yaitu alpha Ednan, ayah kandung Jimmy. Tidak bisa dibayangkan betapa terlukanya hati Jimmy kala itu ketika akhirnya dirinya terbangun sendirian dengan kondisi tubuhnya yang terikat rantai di atas lantai bersegel di dalam ruangan yang tertutup. Jimmy tidak bisa melihat prosesi pemakaman ayah kandungnya, tidak bisa dan tidak sanggup melihat dan bertemu dengan ibu kandungnya, dan menanggung semua tatapan kebencian yang telah dilemparkan oleh orang-orang kepadanya. Di atas tangannya, telah banyak mayat-mayat dari teman-teman seangkatannya yang terbunuh hingga membuat pria serigala itu berteriak histeris ketakutan untuk menghadapi dirinya sendiri. Jimmy telah menjadi seorang monster, dan itulah yang selama ini ada dalam benaknya juga sekaligus benak semua orang.
Tanpa ada yang menyadari bahwa peristiwa menyedihkan itu juga selalu menghantui dan menjadi mimpi buruk dari seseorang yang kini baru saja membuka kedua matanya dengan paksa seperti biasanya. Seorang pria yang sudah berumur kini membangunkan setengah tubuhnya yang telah berkeringat basah akibat mimpi buruk yang selalu menghantuinya selama ini. Deru nafasnya masih terdengar begitu kencang, buru-buru pria serigala itu meraih gelas berisi air putih yang selalu disediakannya di atas nakas mejanya. Dengan penuh nafsu pria itu meneguk habis air putih di dalamnya untuk meredakan gerakan jantungnya yang masih berdebar kencang sebelum kemudian meletakkan lagi gelas kosongnya di atas nakas.
Diusap-usapnya dengan kasar wajahnya dengan kedua tangan merasa lelah, marah, dan geram dengan mimpi-mimpi yang selama ini menghantuinya. Bagaimana dirinya melihat mayat anak lelakinya yang tergeletak bersimbah darah begitu saja di depannya karena serangan dari pria serigala bernama Jimmy itu. Apa salah anaknya? Bagaimana bisa hal itu terjadi ketika kepulangannya setelah menyelesaikan pertarungan dulu bersama alpha Ednan. Hatinya hancur. Terlebih ketika esoknya dirinya melihat istri tercintanya telah menggantungkan dirinya di dalam rumah hanya untuk menjemput kematian anak mereka satu-satunya. Tidak, anaknya tidak salah, istrinya juga tidak salah. Yang salah adalah pria serigala bernama Jimmy itu. Yang salah adalah kutukan itu, karena itu dirinya harus bisa secepatnya menyingkirkan alpha kecil itu, alpha pembuat masalah itu. Meski dirinya telah gagal untuk menyuruh vampir bernama Jay itu agar membunuh soulmate Jimmy kala itu, namun setidaknya dirinya sudah memastikan bahwa pria serigala itu sudah tidak akan lepas dari ritual kematiannya nanti. Tanpa adanya kehadiran dari seorang soulmate, dia hanyalah seseorang yang akan menjadi sampah dan akan dimusnahkan nantinya. Pria serigala yang tidak berguna. Kabar mengenai sakitnya alpha Jimmy memang hanya terdengar simpang siur dan tidak jelas akan kebenarannya, namun dirinya yakin bahwa pria serigala itu saat ini memang sedang tidak sehat. Baguslah, lebih baik cepatlah untuk mati dan menyusul anak dan istriku di alam baka sana, batin pria serigala bernama tuan Lee itu.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu dari luar kamar Jimmy terdengar dan menarik atensi dari pria serigala di dalamnya. Jimmy menoleh ke arah pintu yang kini terbuka menampilkan sesosok wanita nomer satu di dalam Silver pack ini, ibundanya, luna Raya. Wanita cantik itu tersenyum menatap Jimmy yang kini tengah berdiri di depan kaca sambil mengancingkan kemeja hitam polosnya dengan santai. Luna Raya beralih mendekati pria serigala itu dan menyenderkan pantatnya di pinggiran meja sambil menghadap ke arah Jimmy.
"Kau mau kemana, sayang?" tanya luna Raya sambil menatap lekat ke arah Jimmy yang meneruskan kegiatannya dengan merapikan penampilannya.
"Aku ingin keluar untuk mencari udara segar, mom." Jawab Jimmy dengan singkat.
"Kau baru saja sembuh Jimmy. Tidakkah seharusnya kau perlu banyak istirahat?"
"Aku sudah sehat, mom. Justru aku akan merasa tertekan jika harus kau kurung di dalam kamar terus."
"Aku tidak mengurungmu, Jimmy. Aku hanya ingin memastikan kesehatanmu, dasar anak nakal." gerutu luna Raya yang merasa tidak terima dengan ucapan alpha kecilnya itu. Dan Jimmy hanya bisa terkekeh kecil melihat ratunya itu merajuk saat ini.
"Hei nak, bisakah mom ikut denganmu?"
"Tidak. Ayolah Jimmy sudah bukan anak kecil lagi, mom."
"Tapi aku takut pria tampanku ini akan diculik penggemarnya di luar sana nanti. Kau tahu, kau sudah menjadi buah bibir dari banyak pelayan di dalam mansion ini."
"Apa? Bagaimana bisa? Apa yang telah kulakukan?"
"Tentu saja bisa. Ketampananmu ini sudah tidak perlu diragukan lagi bukan. Mereka bahkan berlomba-lomba ingin melihatmu secara langsung. Bagaimana kalau kau menemui mereka sejenak dan lihatlah reaksi para omega-omega baru itu. Pasti menyenangkan hihihi." Kedua alis Jimmy mulai terangkat ketika menyadari sifat jahil dari ibundanya ini telah kembali.
"Tidak ada yang lebih menyenangkan jika bukan soulmateku sendiri yang melihatku, mom." Balas Jimmy dengan melempar senyuman lembutnya yang lalu segera disesalinya kemudian. Dirinya langsung tertegun dengan ucapannya sendiri begitu juga dengan luna Raya yang terdiam setelah mendengar ucapan pria itu. Jemari tangan luna Raya beralih meraih pundak Jimmy dan mengelusnya lembut.
"Jimmy... "