“Cepat bawa dia sekarang juga!” seru Jimmy lebih tegas. Pria itu merasa sudah tidak tahan berada satu ruangan dengan Lili. Dengan sigap akhirnya dua orang penjaga yang tadi membawanya datang, kini kembali mengapitnya. Lili berdiri dibantu dengan penjaga itu. Seperti Jimmy yang membuang mukanya ke arah lain, gadis itu kini juga tidak berniat untuk menoleh kembali ke arah pria itu hanya untuk meminta belas kasihan darinya. Lili hanya bersikap pasrah menerima takdirnya. Gadis itu menurut mengikuti kedua penjaga yang hendak mengantarnya ke ruang bawah tanah. “Lili, tidak hiks hiks!” Terdengar suara isak tangis Viona yang memanggil namanya, namun Lili berusaha mengabaikannya. Gadis itu tidak akan sanggup menahan air matanya agar tetap tidak keluar, jika dirinya menoleh ke arah Viona.