“Terima kasih banyak lho, Dok. Sering-sering ajak kami makan lagi,” kelakar Alvin yang disahut tawa renyah Dokter Rio.
Ketika jam makan siang sudah nyaris habis, mereka berempat memutuskan untuk cepat kembali ke rumah sakit. Alvin ingin cepat-cepat mengakhiri momen konyol seperti ini. Terlebih setelah melihat wajah Novan yang kian pucat. Alvin yakin pasti ada sesuatu yang terjadi dengan lelaki itu di kamar mandi. Pasalnya, beberapa menit setelah Novan izin pergi ke kamar kecil, Dokter Rio menyusul tak lama kemudian.
“Mari, Dok. Pasien di ruang VIP harus di visit setengah jam lagi,” ujar Widya.
“Ah, baik, baik. Kalau gitu saya pergi dulu. Jangan lupa minum obatnya ya, Novan.” Dokter Rio melempar senyum sekilas pada Novan sebelum berbalik pergi.
Alvin menoleh ke belakang, melihat kak
