Novan merasa kepalanya berat. Anggota tubuh bagian bawahnya terasa kebas. Meski setengah sadar, Novan masih bisa merasakan tubuhnya tengah berada di dalam mobil ambulans. Novan juga mengingat kejadian sebelumnya dengan jelas. Novan mencoba membuka matanya. Satu perawat laki-laki terlihat sedang menekan luka di perut Novan agar tak semakin parah. Sementara itu, Andrew duduk di sampingnya dengan gurat wajah gusar. “Tahan, Dok. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit. Beruntung tadi saya langsung datang sebelum Dokter Novan kehilangan banyak darah.” “Dua … orang jahat itu … bagaimana?” tanya Novan terbata-bata. Energinya seakan terkuras habis. “Sudah diamankan sama polisi. Dokter Novan enggak perlu khawatir.” Andrew melempar tatapan prihatin pada kondisi Novan yang menyedihkan. “Al