Butuh perjuangan ekstra bagi Alvin, Novan dan Riko untuk membopong Ibu Sasmi yang sudah dalam keadaan lemas nyaris tak sadarkan diri. Sudah jauh mereka meninggalkan lokasi di mana mobil yang mereka kendarai sebelumnya masuk ke dalam parit, tapi sepanjang perjalanan tidak mereka temui satu pun warga desa yang sekiranya bisa membantu mengantarkan Ibu Sasmi ke pos kesehatan secepatnya. “Ini para warga desa pada ke mana deh? Masa dari tadi tidak ada satupun yang lewat?” gerutu Riko keheranan. Peluh sudah membanjiri kening pria itu. Tangannya pun sudah nyaris kebas karena berada di posisi yang sama dalam waktu lama. “Kalau kita bergantian seperti tadi menggendong ibu Sasmi bagaimana? Daripada dibopong bertiga seperti ini. Lebih efektif. Pos Kesehatan juga masih jauh kan?” usul Alvin kemudian.