Alvin menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang tak tentu arah. Akhir-akhir ini dia sulit tidur. Mimpi buruk selalu menghampirinya tiap malam. Dengan mimpi yang berulang, membuat Alvin terkadaang enggan untuk memejamkan mata. Jelas saja, siapa yang tahan tiap malam diteror oleh arwah para perawat yang hilang? Alvin seakan dikejar-kejar oleh sesuatu. Namun, terjaga sepaanjang malam juga bukan piilihan. Di samping ia harus bekerja sok harinya, pikirannya tak bisa diam kalau matanya masih terbuka. Pikirannya terus tertuju pada teka-teki Rio yang belum terpecahkan. Tapi, sejauh ini Alvin sudah bisa menarik satu garis lurus. Rio bukan orang sembarangan mengingat dia turut ikut dalam rapat petinggi komite. Lalu, dokter psikopat itu tidak bekerjaa sendirian. Ada seseorang atau sekelom