Arin memilih menghentikan taxi yang letaknya agax jauh dari gedung apartemen miliknya. Arin lebih suka berjalan kaki seperti ini, Arin menatap sepatu boot hitam yang dikanakannya. Arin mengeratkan jaketnya, ia menatap langit, langit itu telah menghitam, bintang-bintang. Arin lalu melirik jam melingkar ditangannya. Jam menunjukkan pukul 20.10 m, Arin menatap lampu-lampu gedung apartemen dihadapannya. Langkah Arin terhenti, ketika iris matanya, menatap Rafa berada dimobil SUV hitam. Arin hanya diam, ia menuruskan langkahnya, berusaha tidak memperdulikan kehadiran Rafa melewati mobil SUV itu. Beberapa menit kemudian, langkahnya terhenti begitu saja. Arin kembali memutar tubuhnya. Ia diam sesaat, dan melangkahkan kakinya menuju mobil SUV hitam milik Rafa. Rafa masih tampan, wajah itu tidak be