"Kalian takkan pernah mengerti tentang kesedihan, rasa sakit atau pun luka jika hidupnya terus saja bahagia." ________________ Zada tak bisa fokus dengan olahraga basket pagi ini, matanya terus saja memperhatikan Nada yang sedang duduk bersama beberapa gadis lain di sisi lapangan basket. Sedangkan bola yang ia pegang seringnya lepas atau direbut siswa lain, pikirannya terus melayang tentang gadis itu. "Zad! Awas, Zad!" seru Rezal yang tak sengaja ingin melempar bola ke arah Daffa yang berdiri di belakang Zada tapi justru menyentuh dahi Zada hingga laki-laki itu tersungkur ke ubin lapangan. "Aduh!" pekik Zada terkejut, sebenarnya tidak sakit. Rezal berlari menghampiri Zada dan sedikit membungkuk seraya mengulurkan tangan kanannya, Zada menerima tangan Rezal yang mem