BAB 9. Serius?Ghea masih setengah sadar ketika Zebra mengamit lengannya untuk keluar pabrik. Kata-kata pria itu satu jam lalu masih berputar-putar di kepala kayak kaset rusak. Ya Tuhan, Ghea bahkan tidak bisa membedakan mana yang serius dan mana yang cuma omong kosong. Mana sudah keburu baper duluan lagi. Kan, tambah sakit hati nanti kalau ternyata dia cuma asal ngomong aja. Ya Ghea sih berharap kalau hubungan mereka bisa lanjut ke jenjang yang lebih serius. Memangnya siapa yang enggak mau punya calon suami seperti Zebra? Udah ganteng, karier mapan, baik pula. Kurangnya cuma terlalu dingin dan aneh saja sih. Mengenai kerjasama dengan pabrik cokelat milik Naren, batal sudah. Zebra bahkan tidak membahas rencana itu sama sekali dipercakapan mereka. Yang ada malah Zebra-Naren yang nostalgia